Dibawah Senja

Posted by Unknown Sunday 4 January 2015 0 komentar

Dibawah senja di awal Januari sehabis hujan, aku hanya duduk termenung di depan pintu menikmati alunan ayat-ayat Al Quran yang dikumandangkan masjid depan rumah. Imajinasiku melayang kemana-mana dan aku mencoba menuliskan sebagai rangkaian cerita yang akan terus berlanjut tiap bab di blog ini, jika kelak ada penerbit yang ingin menjadikannya sebuah novel mungkin akan lebih baik lagi ahahahaha (ngarep). Ok mulai.

"Awal Mula"

Namaku Angga, tapi aku lebih senang di panggil "krembus", entah kenapa lebih familiar panggilan itu ditelingaku. Semua gara-gara kelakuanku yang tidak pernah mandi saat libur sekolah, ketika libur dan keluar rumah dengan teman-teman akupun hanya membasahi muka dan rambutku. Waktu kuliah pun demikian, kuliah di Malang yang dingin tetap jarang mandi saat masuk pagi.
Sampai sekarang, ya sampai aku menjadi penggangguran kembali karena kontrak kerja yang sudah habis mereka tetap memanggilku begitu.

Alunan tembang surat yang ada di dalam buku sakti Al Quran yang dikumandangkan ketika senja tiba ini mengingatkanku akan senja-senja dimasa lampau. Ada senja sedih, senja duka, senja mendung, senja cerah dan lain-lain.

Lamunanku menuju pada sebuah kejahatan sempurna yang pernah aku lakukan, kejahatan yang bisa diartikan sebagai kejahatan tanpa penyiksaan dan pembunuhan, seperti memberi kejutan terencana dan tanpa sepengetahuan, atau sebuah keisengan terencana.

Entah kenapa cerita ini terbesit di ingatanku, mungkin setelah pertengkaran hebat dengan seeseorang yang sangat spesial dihidupku, yang menemaniku hingga aku lulus kuliah disaat aku sedang depresi karena pekerjaan. Yups kejahatan sempurnaku untuk dia selalu gagal karena dia sudah mengenalku lebih dari aku mengenal diriku sendiri dan mungkin sekarang aku sudah tidak bisa lagi "menjahati" dia lagi.

Tapi cerita ini bukan tentang dia, cerita ini adalah kejahatan sempurnaku untuk mantan pacarku waktu SMA. Saat itu aku sedang menempuh semester satu dan dia masih duduk di bangku SMA kelas 3 di Kediri, kota dimana aku berasal. Bukan gayaku bila harus bangun malam mengatakan happy birthday pas jam12 malam, ngantuk coooyy, terserah dah mau dibilang gak sayang atau gak peka terserah. H-2 sebelum ulang tahunnya, aku menghubungi sahabat dekatnya di sekolah untuk memberitahukan rencanaku dan dia setuju, sebenernya sih aku gak kenal, sok kenal kan gak pa pa ya hahaha. Namanya Mity dan kebetulan aku ada nomor hp nya yang gak sengaja ada di log telephon keluar karena seminggu kemarin baru kencan sama si dia dan si dia pinjem hp ku buat telpon mity.

"Halo Mity?"
"Iya mas dengan siapa?"
"Ini mas Angga masih inget?"
"Kakak kelas SMA ya mas?"
"Yuhuw, eh gini besok lusa si dia ulang tahun, aku mau pura-pura lupa ke dia dan mau bikin kejutan, aku mau nitip kado ke kamu, tolong masukin tas nya tanpa ketahuan ya, besok kado nya aku kasihkan kamu sepulang sekolah"
"Kok so sweet gitu mas, ok deh aku bantu"
"Itu belum seberapa, tunggu aja cerita dari dia kelanjutannya hehehe"
"Ok mas"

Keesokan harinya aku menitipkan kado berisi sketsa wajahnya yang aku minta tolong temanku untuk menggambarnya tapi tanda tangan di sketsanya jelas punya aku dong hahaha (trik irit pertama). Janjian di warung yang agak jauh dari sekolah, Mity pun datang.

"Mit titip ya, semua harapanku ada padamu hehe"
"Oki doki mas, beres"
"Terimakasih"
"Sama-sama mas"

Untung dia gak minta imbalan, mana aku gak bawa uang lagi hahaha. (Trik irit kedua)

Hari H seusai senja.
Aku berangkat ke rumah Bagus sahabatku meminta tolong nemenin beli roti black forest. Tapi sebelumnya aku memetik bunga mawar merah tetangga rumahku yang sudah aku incar berhari-hari untuk kejahatan ini heheehe. (Trik irit ketiga)

"Gus, nganggur gak?"
"Enggak mbus ada apa?"
"Temeni aku beli roti trus ke rumah si dia buat kasih kejutan, tapi kamu langsung pergi setelah aku sampai di sana pakai motorku, kalo sudah selesai kamu aku sms"
"Pacarmu ulang tahun ta?"
"Iya boss"
"Sudah beli lilin?"
"Tadi aku minta lilinnya ursula sisa kue ulang tahun nanda kemarin hahaha" (trik irit keempat)
"Duh gak modal sama sekali" dengan tampang kecutnya
"Hahahaha ayo keburu malam"
"Berangkat"

Sesampai di toko roti aku membeli black forest paling kecil ukurannya dan harganya yang paling murah hahahaha (trik irit kelima).

"Duh tetap aja gak modal" celetuk Bagus dari belakang.
"Hust diamlah yang penting niatnya hahahaa".

Kita sampai di rumah si dia tepat pukul 8 malam dengan keadaan pintu rumah ditutup. Harapan satu-satunya adalah dia yang membukakan pintu. "Make a wish :p"
Setelah menyalakan satu buah lilin ulang tahun di atas roti tersebut, hilanglah Bagus mengendarai vespa bututku dikegelapan malam, dan aku maju terus pantang mundur mengetuk pintu rumahnya.

"Assalamualaikum" pura-pura menggunakan suara orang lain hehe.
"Waalaikumsalam sebentar ya" si dia menjawab dari dalam.

Siiippp sudah bisa dipastikan dia yang keluar.
Dan ketika dia membukakan pintu. . . .

"Selamat ulang tahun sayang" sambil memajukan roti untuk ditiupnya dan menyembunyikan bunga mawar merah di belakang badanku.
"Jaahhaatt kenapa gak bilang kalau pulang, ada kado juga ditasku, siapa yang masukin tadi kok dari kamu juga, kamu jahat tau kamu pulang kita kan bisa ngerayain sambil makan malam berdua, aku pikir kamu lupa aku ultah hari ini, dari tadi g ada ucapan sama sekali dari kamu, nelpun g diangkat, aku sms kamu kamu jawab singkat aja, gimana gak bingung coba aku yank"

Lalalala terserah dah bilang apa aku g memperhatikan kata-katanya, aku cuma bisa diam lihat dia terharu, sumpah lucu pengen ketawa puas karena kejahatan sempurnaku berhasil hehehe.

"Udah cepetan ditiup lilinya, trus berdoa"
"Huft kebalik tauk, berdoa dulu baru tiup lilin"
"Iya iya bawel, cepetan udah malam nih, besok pagi aku kembali ke Malang ada kuliah jam 9 aku"
"Ihhhhh padahal yang bawel kamu itu yank, iloveu sayang"
"Tooo"

Akhirnya dia memejamkan mata, berdoa dan meniup lilinya.

"Yank, satu lagi buat kamu", sambil menyerahkan bunga mawar merah setangkai hasil memetik di rumah tetangga hahaha.

"Makasih ya sayangku aku sayang kamu, sejak kapan kamu jadi romantis kayak gini, biasanya cengengesan gitu, eh tadi mandi kagak mau kesini kok acem"
"Mandi"

Malam itu acaranya menghabiskan black forest kecil ditemani bapaknya yang berkumis tebal di ruang tamu. Dan tidak lama kemudian Bagus datang.

"Om saya pulang dulu sudah malam, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab bapaknya.
"Yank ati-ati ya, terimakasih kejutannya".
"Sama-sama sayang"

Dijalan kita ngobrol bebas dan si Bagus sangat-sangat ingin tahu cerita tentang kejutan tadi.
"Sukses bro?" tanya Bagus.
"Sukseslah Krembus gitu"
"Kejutan murah kayak gitu aja mana menarik? Kalau emang sayang pakai modal bos"
"Bukan dilihat murahnya bro, yang penting kesan dan kenangannya, semakin berkesan semakin sayang bro" (tapi aku semester 3 kita putus hahahaha).
"Boleh-boleh ahahahha".
"Ngopi ta gus?".
"Ok cus angkringan, ada hal penting yang pengen aku omongin ma kamu"
"Tentang apa bos?"
"Ntar aja di warung kopi"





(Kira-kira apa yang mau di omongin Bagus? Stay in this blog, next: "The Proposal")

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Dibawah Senja
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://anggana22.blogspot.com/2015/01/dibawah-senja.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Anggana22.blogspot.com.