"Mama Aku Ingin Pergi Ke Neraka"

Posted by Unknown Wednesday 1 October 2014 1 komentar


Kisah ini adalah sebuah kisah tentang sebuah seni, seni yang tidak diterima oleh orang lain. Yups seni bukan hal tentang diterima atau tidak, jelek atau buruk, seni adalah ungkapan jiwa yang mengekspresikan tentang semua hal di dunia ini ataupun imajinasi.

Bermula ketika pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas 3.
Aku memiliki teman sebangku bernama Bagus, kita suka bekerja sama waktu ulangan dan bermain game HP saat guru menerangkan pelajaran. Ujian Kewarganegaraan, ujian yang membosankan karena semua jawaban ada di dalam buku diktat. Sedangkan kita hanya pemalas untuk membaca buku diktat yang tebal apalagi sekolah kita Full Day dimana masuk 06.45 dan pulang resmi 16.00 namun sebagai lelaki sporty kita pulang pukul 18.00 (Main bola dulu lah, pulang-pulang tidur, mana sempat belajar boosssss!! nb: JANGAN DITIRU). Yups cara tebaik untuk nilai Kewarganegaraan sempurna adalah mengalihkan pandangan guru pengawas yang hobi cerita dengan mengajak bicara "ini tugas Bagus" sedangkan tugasku adalah melihat jawaban di buku diktat (bukan jenis ulangan Open Book) hahahaha. Setelah aku selesai menyalin jawaban giliran aku yang mengajak bicara guru dan Bagus menyalin jawabanku, aman dah pasti 100 tuh nilai hahahaha.

Setiap guru beda cara mengalihkan perhatiannya dan pelajaran Bahasa Indonesia ini adalah contoh lain dari kehidupan SMA kami.

Usai bersenang-senang dengan Kewarganegaraan kita disuguhi tugas membuat puisi pada pelajaran Bahasa Indonesia, 15 menit membuat, dan langsung maju membacakannya di depan kelas satu per satu. Aku?? penggemar musik-musik luar negeri menulis dengan gaya emo gelap yang menyedihkan karena pengaruh kental lagu-lagu My Chemical Romance (Band Favoritku) sedangkan Bagus tidak tahu mau membuat apa.
"Na buatkan puisi pliss!!", kata Bagus
"Gus aku ya gak tahu mau buat apa, aku terjemahin lagu-lagu MCR (singkatan My Chemical Romance) lagu satu ambil satu dua kata dan cari kata-kata lain di lagu lainnya trus digabung hahahaha, pusing aku gak tau cara buat puisi", jawabku.
"Ya udah aku juga ikut ide mu hahahaha", timpal Bagus.
"Okrek, milih kata ntar aku terjemahin:, Jawabku.

Diskusi-diskusi dan akhirnya satu puisi jadi untukku dan satu untuknya. Dia menggunakan full lagu "Mama" dari MCR untuk dijadikan puisi, toh gurunya gak tau dari mana idenya hahaha, tapi ada bagian yang dirubah dikit-dikit sih ^_^.
Majulah giliran Bagus, dengan penuh percaya diri dia membacakan puisinya.

"Mama"

Semua hening, melihat tingkah Bagus, maklum dah dia orang paling lucu, baik, tidak mudah marah ataupun tersinggung, mental baja dibalut sutra, wajah preman hati hello kitty. (hening gara-gara kagum dia bisa membacakan "judul puisi" hahahahaha.

"Mama, aku akan pergi ke neraka"
"Mama, aku akan pergi ke neraka"
"Aku menulis surat ini dan berharap semua baik-baik saja"
"Mama, kita semua masuk neraka"

"Baiklah" 
"Mama, aku akan pergi ke neraka"
"Mama, aku akan pergi ke neraka"
"Berhenti menanyakan pertanyaan, saya akan benci melihat Anda menangis"
"Mama, kita semua akan mati"

Berhenti sampai disini saja karena dia disuruh untuk duduk kembali ke bangkunya.
"Sudah-sudah, puisi apa itu pengen pergi ke neraka, semua orang pengen pergi ke surga gus, Ok next". Bentak guru kita.

Dengan wajah cengengesannya karena semua anak sekelas menertawakan, dia sudah berada di sebelahku dan berterima kasih.

Dari pengalaman ini sekarang aku lebih sering mempelajari kewargaanegaraan dan juga seni, dan seni adalah ekspresi jiwa dari penciptanya, bukan untuk diolok, disalahkan, ataupun dicemooh walaupun seni itu baik, buruk, suka, atau tidak. Mereka hanya butuh APRESIASI anda, kritikan membangun anda, bukan cemoohan anda. Hargai seniman, pemusik, pemahat, pelukis, pengamen, dll. mereka juga manusia sama seperti anda. Dari Kewarganegaraan saya mendapatkan suatu hal yang hebat, bahwa dalam sila ke-empat Pancasila tertulis "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", dimana dalam dasar negara kita dituliskan cara pemilihan pemimpin rakyat dilakukan dengan bermusyawarah para perwakilan-perwakilan yang bijaksana, dan bukan PEMILU.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: "Mama Aku Ingin Pergi Ke Neraka"
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://anggana22.blogspot.com/2014/10/mama-aku-ingin-pergi-ke-neraka.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

Obat Herbal Buat Penyakit Liver said...

serem amat baca judulnya ... hehe

Post a Comment

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Anggana22.blogspot.com.